Quo Vadis Masa Depan Pendidikan Nasional Dalam Menghadapi Tantangan Media Global

  • Sadari Sadari Institut Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi
Keywords: Quo Vadis; Masa Depan Pendidikan Nasional; Media Global

Abstract

Quo Vadis pendidikan menjadi tuntutan dan sekaligus tuntunan yang diharapkan dalam menentukan masa depan pendidikan bangsa. Keterpaparan dalam ketertinggalan, ketidaktahuan serta gagap teknologi merupakan problematika tersendiri dalam dunia pendidikan, di tambah lagi adanya gagal paham dalam memahami agama dan nasionalisme. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Pendidikan agama Islam (PAI) menjadi kunci dalam keberhasilan pendidikan nasional di Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

References

Abidin, Saiful. (2009). Penerapan Konsep Pendidikan Multikultural, H.A.R. Tilaar Pada Madrasah, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Abuddin Nata. (2010). Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner : Normatif Perenialis, Sejarah, Filsafat, Psikologi, Sosiologi, Manajemen, Teknologi, Informasi, Kebudayaan, Politik, Hukum, cet. ke-2, Jakarta : Rajawali, Press.
Amini, Ernie Isis Aisyah. (2005). Analisis Kebutuhan Pendidikan Multikultural Berbasis Kompetensi Pada Siswa SLTP, Singaraja: Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
Azyumardi Azra. (2002). Pendidikan Islam : Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, cet.ke-4, Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Banks, James A. (ed.). (1989). Multicultural Education: Issues and Perspectives, Boston-London: Allyn and Bacon Press.
Bennet, Tony. (1982). “Popular Culture: Themes and Issues” dalam Popular Culture Arts in Amerika, Open University Press, Milton Keyes.
Berger. (1966). Social Construction of Reality, England: Penguin Books.
Coombs, Philip H. (1985). The World Crisis in Education, The View From The Eighties, Oxford University Press.
Creswell, John W. (2003). Research Design, Quantative and Qualitative Approaches, London: Sage Publication.
Darmaningtyas. (1999). Pendidikan Pada Dan Setelah Krisis, Yogyakarta.
Friedman, Thomas L., The World Is Flat, Penerbit Farrar, Straus and Giroux, 2005.
Fuad Hassan. (2004). Mantan Mendikbud, dalam buku, Widiastono, “Referensi Pendidikan Manusia Indonesia.
Geertz, Clifford. (1973). ‘The integrative Revolution: Primordial Sentiments and Civil Politics in the New State’ in The Interpretation of Cultures, New York: Basic Books.
Gollnick, Donna M. (1983). Multicultural Education in a Pluralistik Society. London: The CV Mosby Company.
Gunaryadi. (2004). Dunia pendidikan Indonesia di tengah arus globalisasi.
Haji Samsul Nizar dan Syaifuddin. (2010). Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam, cet.ke-1, Jakarta: Kalam Mulia.
Hall, Stuart. (1999). “Cultural Identity and Diaspora” dalam Kathryn Woodward dkk. Identity and Diaspora. London: SAGE Publication.
Hasan, Hamid. (2001). Pendekatan Multikultural Untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional, makalah disampaikan pada seminar Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Jalal, Fasli, Reformasi Pendidikan, Dalam Konteks Otonomi Daerah, Penerbit Depdiknas-Bappenas-Adicita Karya Nusa.
Karner, Christian. (2007). Ethnicity and Everyday life, Routledge, London, UK.
Kotter, P. (1955). “The New Rules How to Succeed” in Today's Post-Corporate World, New York: The Free Press.
Lubis, Akhyar Yusuf (2006). Dekonstruksi Epistemologi Modern: dari Posmodernisme, Teori Kritis, Poskolonial hingga Cultural Studies, Jakarta: Pustaka Indonesia Satu.
Mahfud, Choirul. (2010). Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Masdar Farid Mas’udi. (2010). Syarah Konstitusi UUD 1945 dalam Perspektif Islam, cet.ke-1 (Jakarta : Pustaka Alvabet.
Muhyar Fanani. (2008). Membumikan Hukum Langit: Nasionalisasi Hukum Islam dan Islamisasi Hukum Nasional Pasca Reformasi, Yogyakarta : Tiara Wacana.
Neuman, W. Lawrence. (1991). Social Research Methods. Massachusetts: Allyn and Bacon.
Nur, Agustiar Syah. (2002). Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, Penerbit Lubuk Agung Bandung.
Parekh, Bhikhu, Rethingking Multiculturalism, Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Pusat Studi dan Pengembangan Pesantren (PSPP). (2007). Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PP RI No.55 Tahun 2007, Ciputat : CV.Makmur Abadi.
R. Robertson. (1992). Globalization: Social Theory and Global Culture, London: Sage Publications.
Rossman, Gretchen, B. and Sharon F. Rallis. (2003). Learning in the Field, London: SAGE Publications, Ltd.
Scholte, J. A. (2000). Globalization: A critical Introduction, London: Palgrave.
Sealy, John. (1985). Religious Education Philosophical Perspective, London: George Allen & Unwin.
Shaw, Ian and Nick Gould. (2001). Qualitative Social Work Research, London: SAGE Publications.
Sjarkawi. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan SD, cet.ke-1, Jakarta: Gaung Persada-Press.
Sumartana. (2001). Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tilaar, H.A.R. (2004). Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Penerbit Rineka Cipta.
Tilaar, H.A.R. (2004). Multikulturalisma, Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Penerbit Grasindo.
U. Ubaidillah dan Abdul Rozak, et.al. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education): Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, cet. ke-6, Jakarta: Prenada Media Group.
Published
2019-10-24
How to Cite
Sadari, S. (2019). Quo Vadis Masa Depan Pendidikan Nasional Dalam Menghadapi Tantangan Media Global. El Banar : Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 2(2), 66-80. https://doi.org/10.54125/elbanar.v2i2.35